Melatih Letih

21 April 2011

“AC ini menghantam hingga belulang,” bisikku pada Caca untuk ketiga kalinya di hari kedua, pelatihan jurnalistik di Koran Jakarta. Ketimbang sebuah ruangan, ini lebh mirip lemari pendingin daging ayam. Maaf, itu harus jujur kukatakan, Bu Manajemen yang entah siapa namamu.

Berulang kali kubelalakkan mata kepada senjuntai benda panjang beraneka warna di depanku. Hitam, putih berseling-selang, tapi meliuk-liuk segerombolan. Apa gerangan? Bayangan samar-samar, kuyakin mereka bukan ular. Ah andaikan hari ini tak ada cerita ketinggalan kaca mata, tentu sudah gampang kuterka. Kabelkah mereka?

Keterangan foto: Koleksi penulis


Rock n’ Roll Metamorph

9 April 2011

Seperti disiplin ilmu sejarah, musik rock memberi petunjuk dan gambaran tentang suatu periode waktu peradaban manusia. Rock and roll beranak-pinak melahirkan beragam aplikasi tafsir musik dalam garapan tematik. Tetapi, stuktur dan bentuk musik rock tetap utuh sebagai sosoknya.

Kepopuleran rock and roll secara global menimbulkan dampak sosial yang tidak terpikirkan sebelumnya. Musik rock and roll bukan saja memengaruhi gaya bermusik, melainkan juga gaya hidup, busana, tingkah laku, dan bahasa.

Para pengamat musik masih berdebat siapa legenda rock ‘n’ roll yang sebenarnya. Artikel majalah Rolling Stone terbitan tahun 2004 menyatakan singel pertama Elvis Presley produksi Sun Records yang berjudul That’s All Right (Mama) adalah rekaman rock and roll yang pertama.

Rock and roll dulu disebut boogie woogie dalam salah satu ritme musik blues. Cirinya backbeat yang hampir selalu diisi pukulan snare drum. Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali menggunakan istilah “rock and roll” dalam lagu My Baby Rocks Me With One Steady Roll yang diedarkan tahun 1922.

Bentuk awal rock and roll adalah rockabilly yang memadukan unsur-unsur R&B, blues, jazz, dan dipengaruhi musik folk Appalachia serta musik gospel. Pada 1940-an rock and roll lahir sebagai percabangan musik country dan western produk budaya orang Amerika berkulit putih, dan musik rhythm and blues (R&B) yang merupakan produk budaya orang Afrika-Amerika.

Cikal bakal musik rock and roll bisa ditemukan di daerah slum Five Points, kota New York pada pertengahan abad ke-19. Di daerah tersebut untuk pertama kalinya terjadi percampuran antara tari Afrika yang ritmis dengan musik Eropa, khususnya musik untuk tari rakyat asal Irlandia yang sangat melodius.

Sebagai tandingan bagi rock and roll Amerika, musisi Inggris menciptakan musik rock and roll gaya Inggris yang selanjutnya terkenal sebagai gerakan musik British Invasion, dan Britania Raya menjadi pusat rock and roll yang baru. Pada tahun 1958, grup Cliff Richard dan The Drifters (selanjutnya berganti nama sebagai Cliff Richard and the Shadows) mencetak hit Move It yang dicatat dalam sejarah sebagai singel rock n’ roll asli Inggris yang pertama, sekaligus melahirkan genre musik baru Rock Britania (British rock).

Awal dekade 1960-an, musik dansa yang dibawakan secara instrumental turut populer di Inggris. Beberapa lagu yang terkenal waktu itu misalnya, Apache dari The Shadows, dan Telstar dari The Tornados.

Sejak pertengahan tahun 1960-an, istilah rock n’ roll menjadi cukup disebut rock. Sejak itu pula secara berturut-turut muncul berbagai genre dansa, mulai dari twist, funk, disco, hingga house dan techno

Sebagian besar grup musik rock yang berpengaruh dan terkenal di dunia berasal dari Britania Raya, misalnya Black Sabbath, Led Zeppelin, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd, dan Queen.

The Tielman Brothers Sang Leluhur

Pengaruh yang tak kalah penting di musik rock adalah Jimi Hendrix. Tahun 2003 majalah Rolling Stone dan Total Guitar menobatkan Hendrix sebagai Gitaris Terbaik Sepanjang Masa.

Hendrix yang terpilih karena ia mewakili generasi gitaris rock klasik yang tumbuh subur tahun 1960-an. Ciri utama rock klasik memang menempatkan gitar sebagai pemeran utama baik sebagai instrumen maupun sebagai “vokalis”.

Namun, jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page, atau Ritchie Blackmore mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan, Andy Tielman telah memperkenalkan aksi akrobatik legendaris ini sejak tahun 1957 bersama The Tielman Brothers.

The Tielman Brothers adalah orang keturunan maluku yang besar Surabaya dan pindah ke Belanda untuk mengadu nasib. Mereka adalah kakak beradik dari pasangan Herman Tielman dan Flora Lorine Hess. Sejak usia remaja, sekitar tahun 194O-an mereka sering manggung dihadapan pejabat-pejabat. Bahkan sempat ditonton oleh mantan Presiden Soekarno.

Pasangan kakak beradik ini antara lain, Andy Tielman (lead guitar, vocals), Reggy Tielman (2nd lead guitar, vocals), Ponthon Tielman (double bass, vocals) Loulou Tielman (drums, vocals).

Penampilan pertama mereka di Belanda adalah di Hotel De Schuur di Breda, dengan membawakan versi lain dari lagu Bye Bye Love dari The Everly Brothers. Setelah penampilan yang heboh di Belanda, The Tielman Brothers semakin dikenal di seluruh Belanda bahkan mereka sering diundang tampil di Belgia dan Jerman.

Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan Hofner Violin bass. Dan saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul melihat Bass Violin Hofner.

Warisan Indorock Nyaris Dimuseumkan

Pada awal tahun 1960 The Tielman Brothers merilis 4 lagu ciptaan mereka sendiri, lagu itu antara lain My Maria, You’re Still The One, Black Eyes, dan Rock Little Baby. Lagu ciptaan mereka ternyata banyak disukai oleh orang-orang Belanda.

Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus sepuluh strings. Fender sengaja mengirim representatifnya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans. Dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar, mereka melahirkan Indorock yang bercirikan dominasi gitar yang dipadukan dengan musik Hawaii, country, dan rock n’ roll.

Orang-orang Belanda sering menyebut aliran musik The Tielman Brothers sebagai aliran Indorock. Orang Belanda menyebut Indorock karena kebanyakan band-band tersebut beranggotakan orang-orang Indonesia.

Tapi agaknya, musik indorock saat ini kurang menarik mayoritas anak-anak muda. Mereka lebih suka menjiplak genre musik ala kebarat-baratan. Padahal justru orang barat sendiri berguru musik kepada orang pribumi (Indonesai).

Indorock semula bentuk apresiasi orang luar negeri terhadap atraksi bermusik orang Indonesia. Memang, untuk tahu musik yang bagus itu tergantung bagaimana cara menikmatinya. Lewat teknik musikalitas yang tinggi The Tielman Brothers membuktikan bahwa keroncong juga dapat nge-rock. Indorock sebaiknya bukan sekadar warisan apalagi nyaris dimuseumkan.

Keterangan foto: Diambil dari google.com